P.B.L…. Apasih PBL itu? PBL itu
kepanjangan dari Pengalaman Belajar Lapangan. PBL biasanya cuma dirasakan oleh
mahasiswa rumpun kesehatan lho. Untuk menghindari salah tafsir, saya akan
menjelaskan sedikit mengenai PBL di jurusan kesehatan masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada angkatan saya. Jadi, PBL merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa kesehatan masyarakat pada semester 5
dan semester 6. Nah, PBL ini ada 2 kali. PBL I berbobot 2 sks di semester 5,
dilaksanakan pada minggu akhir perkulihan semester 5, sedangkan PBL II berbobot
3 sks dimana pelaksanaannya ini di pertengahan liburan menuju perkulihan
semester 6, kebayangkan liburan yang seharusnya 1,5 bulan jadi dipotong untuk
PBL 1 bulan. Untuk angkatan saya, penempatan puskesmas hanya di wilayah
Tangerang Selatan saja lhoo…asik kan deket? Hehe
Setelah penantian yang cukup lama
akhirnya muncul juga pengumuman pembagian kelompok dan puskesmas. Saya masuk di kelompok 16 (kelompok terakhir) yang
beranggotakan lima orang dan mendapatkan Puskesmas Pondok Ranji. Oh iya, dalam
satu puskesmas terdapat dua kelompok, kelompok 15 dan menjadi satu kelompok besar Puskesmas
Pondok Ranji jadi total kami ada 11 orang dan tanpa ada lelaki dalam kelompok
itu. PBL I ini adalah tahap pengumpulan data mengenai masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Pondok Ranji, kami akan mengumpulkan data
sebanyak 210 responden dalam waktu 10 hari sekaligus menyicil laporan. Kendala yang
paling besar dari PBL I ini adalah transportasi, kenapa? Karena dari 11 orang
hanya 2 orang saja yang membawa motor. Hal itu membuat kami kerepotan dalam
berpindah-pindah tempat untuk menyebarkan kuesioner, Lelah sangat Lelah ketika
harus berjalan kaki cukup jauh dan sedih karena dompet terkuras karena kondisi
tertentu membuat kami jadi sering menggunakan jasa ojek online / taksi online. Setiap orang bertugas masing-masing
mengumpulkan 7 responden setiap harinya. Hambatan lain ketika mengumpulkan data
adalah tak jarang kami ditolak oleh beberapa rumah, namun banyak juga kami
menemukan orang-orang baik dan ramah yang bersedia untuk kami wawancarai bahkan
sampai kami disedikan makan dan minum, sangat hangat sambutan mereka. Pembelajaran
yang bisa diambil adalah bagaimana cara kita dalam berkomunikasi dengan
masyarakat yang beragam latar belakang, sabar dan tidak pantang menyerah.
|
Silahturahmi dengan Pak Lurah Kelurahan Pondok Ranji |
|
Sendy sedang mewawancarai salah satu responden |
Lanjut ke PBL II. Yup, PBL II
adalah saatnya intervensi masalah kesehatan yang sudah ditemukan saat PBL I
kemarin. Masalah yang kami temukan adalah DBD sehingga intervensi yang kami
lakukan yaitu penyuluhan PSN DBD, pelatihan Jumantik Cilik, dan pemberian form
1 rumah 1 jumantik. Hambatan di PBL II ini adalah hujan, hamper setiap hari
selalu diguyur hujan. Bahkan saat hari-hari H intervensi ada yang hujan, banyak
peserta penyuluhan yang tidak hadir dan akibatnya banyak makanan sisa namun
tidak terbuang sia-sia karena kami akan memakannya kembali, bisa dibilang itu
musibah sekaligus rezeki hehehe. Pada PBL II ini saya berkesempatan beberapa
kali menjadi pembicara di penyuluhan dan pelatihan jumantik. Menjadi pembicara
di hadapan masyarakat dan anak-anak SD menjadi pengalaman dan pembelajaran
berharga tersendiri untuk saya.
|
Saya memberikan penyuluhan mengenai PSN DBD di Majelis Ta'lim Baiturrahim |
|
Saya memberikan penyuluhan di MI Nurun Najah dalam Pelatihan Jumantik Cilik |
|
Pelatihan Jumantik Cilik di MI Nurun Najah |
|
Pelatihan Jumantik di SDN 02 Pondok Ranji |
|
Praktik Mencari Jentik di SDN 02 Pondok Ranji |
|
Perpisahan dengan Lurah Pondok Ranji, Puskesmas Pondok Ranji, dan Para Kader |
No comments:
Post a Comment